“dia bukan malin
kundang tapi maling kandang “
Babak 1
Disuatu
kota, tepatnya di kota Metropolitan Jakarta ada sebuah kost-kost-an yang
bernama “Horas Kost” itu dikarenakan pemilik kost-kost-an tersebut adalah orang
batak yang bernama Ibu Teti Simanjuntak tetapi anak-anak kost biasa
memanggilnya dengan sebutan BUTET untuk mempersingkat namanya. Kost-kost-an
tersebut di tempati oleh 4 orang mahasiswi yang berasal dari daerah yang
berbeda,dan mereka bersahabat.
May :
“Eh.... loe pada liat sepatu gue gak sih ?” (sambil kelabakan mencari dimana
sepatunya berada)
May, merupakan tipe
cewek yang ribet dan sangat memperhatikan penampilannya, dan dia suka di
panggil Miss Rempong oleh sahabatnya.
Cinta : “Ya udah sih... loe pake sepatu yang laen
aja... tuch pake yang itu aja..” (sambil tangannya menunjuk kearah sepatu.)
Cintami,
biasa dipanggil cinta dia merupakan tipe cewek yang paling ga suka klo melihat
orang yang ribet dan mempermasalahkan sesuatu hal yang sepele (fasion).
May :
”Tapi tuh masalahnya kalo gue pake sepatu itu gak meching sama baju yang gue
pake.”( sambil memamerkan bajunya yang baru 2 hari kemaren dia beli.)
Fije : “Ya udah loe tinggal ganti baju aja, apa
susahnya coba ?” ( sambil menjeda
membaca, lalu melanjutkan membaca kembali. Karena hari ini Fitri ada
ujian di mata kuliahnya tersebut.)
Fitriani,
adalah tipe cewek yang berbeda diantara mereka semua, bisa dibilang dia “Kutu
Buku” dikarenakan hobinya yang suka menghabiskan waktu untuk membaca buku
hingga berjam-jam lamanya, tidak hanya buku pelajaran tetapi dia menyukai semua
jenis buku, dari novel, hingga kamus managemen yang tebelnya selangit, karena
hobinya itu dia dipanggil dengan sebutan “FIJE” yaitu singkatan dari Fitri
Jenius.
Riri : “Udah .. udah.. lagian loe juga
may, loe tuh sebenernya mau ke kampus apa mau lamaran sama anak pejabat sih,
ribet amat!!...”
Riri,
adalah tipe cewek yang pendiam dan cuek, dia biasanya menjadi penengah untuk
teman-temanya, dan dia selalu bisa diandalkan jikalau teman-temannya
mendapatkan masalah.
Ditengah-tengah keributan tersebut,
tiba-tiba munculah ibu kost yang sangat ditakuti oleh semua anak kost.
Butet :
“Macam mana pula kalian ini, pagi-pagi bikin pusing kepala ibu saja, sudah
pergi sana?”
Butet,
adalah singkatan dari Ibu Teti Simanjuntak. Dia merupakan sesosok ibu kost yang
sangat galak dan taat peraturan terutama mengenai uang bayaran kost dia sangat
tidak suka bila ada anak kostnya telat membayar uang sewa. Dia juga sesosok
orang yang cuek terutama kepada Pak RT.
Serempak : “ i....iiiiyyaaa bu..”
sambil terbirit-birit keluar dari kamar kost, terutama May yang sampai salah
memasukan kakinya kedalam sepatu (ketuker, yang kanan jadi kiri dan sebaliknya)
********
Babak 2
Di
saat ibu kost sedang menyapu halaman rumahnya dengan asik menyanyikan lagu
ciptaannya sendri, tiba-tiba datanglah Pak RT dengan membawa map sumbangan
untuk meminta sumbangan perbaikan jalan tetapi, itu hanya alasannya saja karena
niat sebenarnya adalah untuk merayu ibu kost.
Butet :
“Nyapu-nyapu ..sendiri.... pusing-pusing..... sendiri.... semua sendri.....”
(sambil asik menyapu,sampai-sampai tidak menyadari kalau Pak RT datang)
Pak RT :
“Assalamualaikum....assalamualaikum.....Butet...ooo Butet...” (sambil terus
memandangi Butet yang sedang asik menyanyi)
Pak
RT, adalah seorang duda yang telah lama memendam rasa kepada Butet, tetapi
cintanya slalu ditanggapi dingin plus cuek oleh Butet. Karena Butet
menginginkan suami yang berasal dari daerah yang sama dengannya, tetpi Pak RT
adalah sesosok pria yang pantang menyerah. Karena motto hidupnya adalah “maju
terus sampe mentok. Kalo mentok balik lagi”.
Butet : “Ada apa Pak? Kau ini ganggu aku saja,
sedang asik ini aku nyapu!!” (sambil
berhenti menyapu)
Pak
RT : “Ma’af kalo gitu, och ya, dulu
pernah jadi sales ponds ya ?” (gugup, sampai-sampai mapnya terjatuh)
Butet : “Memang kenapa Pak RT ?” (bingung, sambil
mengenyitkan jidatnya)
Pak
RT : “Soalnya wajah mu telah mengalihkan
duniaku.”
Butet
: “Ah.. Pak, kau bisa saja ?” (sambil
tersipu malu) “ Ada apa Pak datang kemari?"
Pak
RT : “Saya ingin menagih cinta saya eh
salah maaf, eh maaf salah, eh maksud saya ingin menagih uang untuk perbaikan
jalan” (sambil salah tingkah, karena keceplosan mengutarakan perasaannya yang telah
lama dipendamnya)
Butet : “Oh.. kalo begitu tunggu dulu ya Pak”
(sambil menaro sapu dan jalan menuju kedalam rumah untuk menggambil uang yang
diminta oleh Pak RT)
Tak
lama kemudian Butet pun keluar dengan membawa sejumlah uang, lalu memberikannya
kepada Pak RT .
Butet : “Ini pak.” ( sambil memberikan uang
tersebut kepada Pak RT) “ Apa lagi Pak?” (karena binggung Pak RT tidak pergi
juga)
Pak
RT : “Oh tidak ada bu makasih..”
Pak
RT pun pergi, dan Butet pun melanjutkan menyapunya yang tadi sempat terganggu
oleh kedatangan Pak RT, ketika Butet sedang menyapu tidak lama kemudian
datanglah seorang cewek yang berasal dari ciamis, yang sedang mencari
kost-kost-an atas rekomendasi temannya. Ia direkomendasikan untuk ngekost di
kost-kost-an Horas.
Citra :
“ Asalamualaikum bu apa benar ini kost-kost-an horas ?”
Citra, adalah tipe cewek yang asik di
ajak ngobrol, baik dan selalu care terhadap teman-temannya walaupun ia
dikhianati. Dia anak baru di kost-an tersebut.
Butet :
“Oh benar, memangnya kenapa dek ?”
Citra : “ Ada kamar kosong tidak bu ? soalnya
saya mau ngekost bu ?”
Butet :
“Oh ada.. ayo silahkan masuk..”
Dengan
dibantu oleh Butet untuk mengangkat tasnya, akhirnya mereka pun masuk kedalam
kost-kostan tersebut.
**********
Babak 3
Setelah
sore tiba, semua mahasiswi itu pun pulang kekost-an mereka yaitu “kost Horas”
disana mereka masih asik mengobrol-ngobrol, mereka belum sadar akan Citra yang
merupakan penghuni baru di kost-an mereka. Di saat mereka sedang asik-asiknya
mengobrol May menerobos mereka dengan tergesa-gesa sampai-sampai si Riri hampir
jatoh oleh tubrukan si May.
May : “Eh..eh..”( sambil tergesa-gesa)
Cinta : “Ih apaan sih ?”(sambil mukanya agak kesal
karena obrolannya terganggu)
May : “Ih serius nih serius, ada berita
penting nih !”
Riri : “Penting sih penting tapi gak usah
nubruk juga kali “
Fije : “Paling juga tentang model baju terbaru
mentok- mentok paling soal cowok.”(sambil menutup bukunya)
May : “Ih ini tuh lebih penting dari cuma
sekedar fashion sama cowok . loe tau gak
sih kalo di kost-kost-an kita ada penghuni baru ?
Cinta : “Apa ? anak baru, serius loe ?
May : “Serius gue dan yang lebih parahnya
lagi dia tuh sekamar sama kita ?”
Riri : “Loe tau dari mana ?”
May :
“Tadi gue papasan sama dia di depan pintu kamar mandi terus dia bilang dia
penghuni baru disini ?”
Ketika
mereka sedang asik membicarakan anak baru tersebut tiba-tiba anak baru itu
masuk dan mereka pun berkenalan .
May : “ Eh kenalin nih temen-temen gue ?
Cinta
: “Kenalin nama gue Cinta “
Citra : “Gue Citra “
Citra : “Gue Citra “
Riri
: “Nama gue Riri “
citra : “ Citra
citra : “ Citra
Fije : “Nama gue Fitriani tapi loe bisa
panggil gue Fije sama kaya anak yang lainnya.”
Citra : “Oh iya kenalin gue citra.”
Setelah
itu mereka melanjutkan obrolannya , ditengah-tengah obrolannya May menunjukan selembar kertas berisi
peraturan-peraturan yang tidak boleh dilanggar oleh semua penghuni kamar
tersebut.
May : “ karena loe anak baru disini, loe harus
tau peraturan yang udah kita sepakati. Tolong bacain nih ri ” ( sambil
memberikan selembar ketas tersebut kepada Riri).”
Akhirnya
riri membacakan peraturan tersebut, yang peraturan itu berisi :
Ada 7
butir tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua anak kost :
1. Gak boleh buang angin dan buang
upil sembarangan.
2. Gak boleh nonton tv sambil merem.
3. Gak boleh nyari kutu di dekat
jendela ( takut kutunya terbang kebawa angin terus nempel di rambut orang).
4. Gak boleh miara kecoa.
5. Gak boleh nyanyi di kamar mandi
kalo suaranya fals.
6. Gak boleh nolak kalo disuruh ini
itu sama anak kos lama.
Jika ada salah satu peraturan ada
yang dilanggar, maka wajib untuk membayar uang kost sepenuhnya selama satu bulan
Citra : “ oh.. iya”
*********
Babak 4
Dengan
berjalannya waktu Citra pun mulai akrab
bahkan semakin akrab dengan mereka, saking akrabnya mereka pun menjadi
sahabat baru bagi Citra. Tetapi ditengah-tengah persahaban mereka terjadi
sebuah kejanggalan yang selalu dialami oleh semua penghuni kamar tersebut,
yaitu hilangnya barang-barang terutama uang. Satu persatu uang dari mereka
hilang tanpa ada yang mengetahui siapa pelakunya, karena Citra adalah penghuni
baru maka ia sering menjadi “kambing hitam” oleh May.
Fije : “Duh.... dimana sih? Perasaan
amplopnya gue taro di sini deh, tapi kok gak ada yah... ah... dimana sih ?”
(sambil kelabakan mencari barangnya, dan mengobrak ngabrik semua bukunya)
Cinta :
“Ada apa sih Fi?? Kayanya gue perhatiin loe ribet banget. Terus tadi kalo gue
gak salah denger loe kaya nyebut-nyebut amplop-amplop gitu, emang kenapa sih ?”
Fije : “Ini loh, gue keilangan amplop yang
isinya duit kiriman ortu gue yang rencananya mau gue bayarin buat semester ini.
(sambil terus mencari-cari amplopnya)
Riri : “Loh kok bisa? Emang loe taro mana
amplopnya?” (sambil ikut membantu mencarinya)
Fije : “Aduh dimana ya.. masalahnya kalo gue
gak bayar semester ini gue takut gak bisa ikut ujian, loe kan tau sendiri
bentar lagi gue mau skripsi udah gitu loe tau sendiri guru pembimbing gue Pak
Bujang, orangnya mata duitan banget kalo gue minta lagi ke ortu gue gak mungkin
kan ?” (sambil ingin menangis )
Tiba-tiba
May pun datang ke kamar Fije dan langsung menanyakan apa yang sedang terjadi
kepada mereka, lalu taulah ia bahwa Fije sedang kehilangan uang. May pun
menghasut teman-temannya supaya kedoknya tidah terbongkar bahwa ia yang telah
mengambil uangnya Fije.
May : “Eh ada apa sih ribut-ribut ganngu gue
aja deh.”
Cinta : “Itu Fije keilangan duit.”
May : “Kok bisa ? padahalkan dulu kita gak
pernah kehilangan kaya gini, coba deh loe pikir lagi ?
Fije : “Maksud loe apa May ? Citra yang
ngabil duit gue ?”
May
: “Gue sih bukannya mau nunduh dia,
tapi kenyataannya sebelum dia dateng
kita gak pernah keilangan kaya gini ?”
Riri
: “Loe jangan mikir kaya gitu dulu
May, kali aja emang Fijenya yang lupa naro ?”
May
: “Yaudah sih kan gue cuma ngasih tau
doang, seterah loe mau percaya atau gak tapi coba deh kalian pikir pertama dari
uang loe ri, terus handphone lu cin, nah sekarang giliran Fije, besok siapa
lagi ? Gue ?
Tidak
lama kemudian Citra pun datang, karena Fije yang sedang emosi dan bingung
mencari amplop uangnya yang hilang, May pun langsung menuduh Citra sebagai
pencurinya.
Citra : “Eh ada apa sih kok ribut-ribut gitu ?”
May : “Gak usah so polos deh loe cit .”
Riri : “ Apa-apa sih loe May ?”
Citra : “ Maksudnya apa sih May gue gak ngerti
loe ngomong apa ?”
May : “Loe kan yang ngambil uangnya Fije ?
udah deh ngaku aja loe ?”
Citra : “ Uang ? uang apa ?”
Cinta : “Gini loh,uang semesterannya Fije tuh hilang
?”
Citra : “Ya allah Fije, kok bisa sih ? emang
tadinya loe taro mana ?
May
: “So polos loe cit !”
Citra
: “Suer deh tekewer-kewer gue gak
ngambil, kalo gue yang ngambil gue rela kok ditabrak seribu cowok ganteng didunia
ini. Inget yah yang GANTENG !”
May : “Gangguan tenggorokan ia ?”
Riri : “Yaudah gini aja, mendingan kita
patungan buat ngebatuin Fije buat bayar uang semesterannya, kan kasian kalo
misalnya dia gak bisa ikut ujian. Bentar lagi kan dia mau skripsi, pada mau gak
nih ?
May : “Ih enak banget ! yang salah siapa ?
yang ngilangin siapa ? yang suruh ganti siapa ?
Cinta
: “Loe jangan gitu May? loe nuduh kaya
gitu emang punya buktinya ?
May : “Yaudah ..yaudah maaf. “
masalah
itu pun akhirnya dapat terselesaikan oleh idenya riri.
********
Babak 5
Tiga
hari kemudian citra, cinta, riri ,may dan fije berniat untuk pergi nonton di
salah satu mall besok, tetapi pada malam harinya may mendadak tidak mau ikut dengan
alasan dia tidak enak badan tetapi itu hanya taktiknya saja untuk kembali dapat
mengambil barang berharga milik temannya. Pada siang harinya ketika mereka
hendak berangkat riri meminta izin untuk kembali mengambil handphonenya yang
tertinggal di meja dekat pintu kamarnya,
Cinta : “Loe beneran May gak mau ikut ?”
May
: “Gak ah gue gak enak badan, gue mau
istirahat dikamar ajh.”
Citra : “ Yaudah deh, cepet sembuh ia May, kita
berangkat dulu ?”
May : “Jangan so perhatian deh loe ? “
Akhirnya
mereka pun berangkat.
Riri
: “Eh bentar-bentar handphone gue
ketinggalan.”
Citra : “Yaudah cepetan ia ?”
Riri
pun bergegas ke kamarnya, sesampainya ia di kamar ia dikejutkan oleh May yang
sedang mengobrak-abrikan tasnya Cinta, tetapi Riri hanya diam dan kembali
keteman-temannya tanpa memberi tau kejadian yang telah dilihatnya.
Esoknya
cinta menyadari bahwa kalung pemberian dari ibunya yang telah raib dari tasnya.
Cinta : “Haduh .. dimana sih kalung gue, kok gak
ada sih ? eh loe pada ngeliat gak ?”
Fije
: “Tau juga engga, loe lupa naro
kali ?”
Citra : “Ia kali cin, coba deh loe inget-inget
lagi.”
Cinta : “Engga kok, kalung itu gak pernah gue
keluarin dari tas ini.”
Tiba-tiba
May dan Riri datang menemui mereka yang sedang sibuk mencari kalungnya Cinta.
May : “Ada apan sih ? kok kamar berantakan
banget ?”
Cinta : “ Itu loh, kalung pemberian Ibu gue ilang,
loe liat gak May ?”
May : “Eng...enggak kok, tuh kan bener apa
yang gue bilang ? kalo disini tuh ada maling !” (sambil menoleh kearah Citra)
Citra : “Elo kok nengoknya ke arah gue sih May ?”
May : “Ya.. siapa lagi kalo bukan loe ? karna
semenjak ada loe disini barang-barang kita pada ilang.”
Fije : “Sorry ia cit bukannya gue mau
ikut-ikutan nuduh loe, tapi yang dibilang May ada benernya juga.”
Citra : “Tapi bukan gue kok yang ngelakuin itu
semua, loe percaya gue kan Cin ?”
Cinta : “Emm.. gimana ya Cit, gue juga bingung . “
Riri
: “Tenang aja Cit, gue percaya loe
kok .”
May : “loe kok belain dia sih ri ?”
Riri : “sorry may ! karna gue tau bukan dia
pelakunya, lagian juga gue gak mau ngebelain maling kaya loe !”
May : “Loe kok jadi nuduh gue si ri ?”
Riri : “Gue gak nuduh kok, tapi emang kaya
gitu kenyataannya. Sorry ia temen-temen gue baru bilang sekarang. Awalanya gue gak mau ngasih tau, gue gak mau
persahabatan kita ancur cuma gara-gara masalah ini, tapi gue gak tega ngeliat
citra dipojokin terus atas perbuatannya May.”
May
: “Jangan asal nuduh deh loe, punya
bukti gak ?”
Fije
: “ Ia ri, emang loe punya bukti apa
ngomong kaya gitu ?”
Riri : “Gue punya bukti kok, nih kalian liat
aja sendiri ?”
Riri
pun menunjukan rekaman video kejadian itu.
Cinta : “Ya allah May gue gak nyangka loe bisa
kaya gitu ?”
Fije : “Temen macem apa loe ?”
Citra
: “Kenapa loe tega sih may sama gue,
gue tuh udah nganggep loe sebagai kakak gue sendiri, tapi apa ? loe tega
numpahin semua kesalahan loe ke gue, salah gue apa sih may ? sampe loe giniin
gue ?”
May
: “Sorry temen-temen, emang gue yang
ngambil barang-barang loe semua. Abisnya gue kepepet soalnya gue harus bayar
uang semesteran gue yang udah nunggak selama 3 semester. Lagian juga uang
kriman dari orang tua gue kepake buat kebutuhan pribadi gue, loe tau sendiri
kan kalo gue gak tahan ngeliat model fashion terbaru.”
Citra
: “Tapi kenapa harus gue May yang loe
tuduh?”
May : “Karena semenjak ada loe disini
temen-temen gue pada berubah, mereka lebih care ke loe di banding ke gue
sahabat lamanya.”
Riri : “Tapi bukan gini caranya May .”
Cinta : “Gue kecewa May sama loe.”
May : “Sekali lagi maaf, gue ngaku salah, ini
Cin kalung loe belom gue apa-apain kok .
buat Citra sorry iaa gue udah ngelimpahin kesalahan gue ke loe, loe mau
maafin gue kan ? ”
Citra : “Ia may, sebelum loe minta maaf, gue udah
maafin loe duluan kok.
Tiba-tiba
butet datang menghampiri mereka semua.
Butet : “Ada apa ini ? Ibu dengar dari luar kalian
ribut sekali ?”
Mereka
semua terheran-heran karena may
memanggil butet dengan sebutan mama. Butet pun menjelaskannya.
Citra : “Ini loh bu ternyata May yang ngambil
barang-barang kita ?”
Butet : “Ah tidak mungkin itu, macam mana pula
kalian ini nuduh-nuduh si may ?”
Citra : “Ada buktinya kok bu, liat ajah sendiri
?”
Butet
pun melihat rekaman video itu.
Butet : (geleng-geleng kepala melihat kejadian di
rekaman video itu). Macam mana pula kau may, mama kecewa dengan kau ?”
May : “Maafkan aku ma, aku kepepet melakukan
itu, aku binguung harus dapet uang dari mana untuk membayar uang tunggakan
semesteranku selama 3 semester. Uang dari mama ke pake untuk biaya kebutuhan pribadi aku.”
Serempak kecuali may : (berbisik-bisik) “mama..???”
Butet : “Maaf anak-anak sebenarnya May itu
anak Ibu, tapi karna dia ingin mandiri makanya dia tidak tinggal serumah dengan
Ibu dan berhubung May orangnya penakut makanya Ibu memutuskan supaya dia
ngekost di kost’an Ibu untuk melatih kemandiriannya tanpa memberi tau identitas
dia yang sebenarnya.”
May
: “Maaf kan aku ma, aku sudah
mengecewakan mama.”
Butet : “Dasar kau anak durhaka.....! dikasih uang
buat bayar semesteran malah buat hura-hura.”
Fije
: “Udah kaya ceritanya malin kundang
aja pake durhaka-durhakaan segala.”
Cinta
: “Hati-hati May dikutuk jadi batu baru
tau rasa loe !”
Riri
: “Ada-ada aja loe cin. “
Citra : “Yaudah yang lalu biarkan berlalu,
terutama loe may jangan pernah ngelakuin kesalahan itu lagi.”
Fije : “Gue bikin novel ah ?”
Citra
: “Novel tentang apa, kejadian ini ?”
Fije
: “Yoi.. judulnya dia bukan malin
kundang tapi maling kandang “
Citra : “Haha.. ide bagus tuh, kayanya seru . “
Akhirnya
mereka semua pun memaafkan kesalahan May, persahabatan merekapun tidak
terganggu dengan permasalahan itu, dan pada akhirnya identitas may sebagai anak
butet pun terbongkar. Untuk membayar semua kesalahan may, butet pun mengganti
semua kerugian yang diakibatkan oleh may plus hadiah tambahan yaitu free bayar
uang kost selama 1 bulan.
--- END ---
numpang minjem vro :v
BalasHapusIzin copas
BalasHapusizin copas kak buat tugas sekolah..
BalasHapusmakasih
izin copas:))
BalasHapusizin copas buat tugas sekolah:)
BalasHapusbagi mas brooo
BalasHapusIzin copas buat tugas di sekolah
BalasHapusBagus banget ceritanya, minjem ya drama nya
BalasHapusizin mass broo
BalasHapusizin copas ya ka, buat drama sekoah
BalasHapusIjin copas ya ka :v
BalasHapusijin copas ya, untuk tugas kuliah
BalasHapusIzin copas kak
BalasHapusizin copas ya kak
BalasHapusijin copas buat drama sekolah ya
BalasHapus